Tampilkan postingan dengan label Artikel Baguss. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Baguss. Tampilkan semua postingan
0

Jawaban Sederhana Penuh Makna

Beberapa hari yg lalu dapat kiriman pesan fb dari mas Julian berupa artikel yg sangat menarik menurutku. Isi ceritanya seperti ini ,

Disuatu senja sepulang kantor, sy masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik-rintik selalu menyertai disetiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,.. terdengar suara tek ... tekk ... tek.. suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso, setelah menanyakan anak-anak, siapa yang mau bakso?


"Mauuuuu...", secara serempak dan kompak anak-anak asuhku  menjawab. Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya.. Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.


'Mang kalo boleh tahu, kenapa uang-uang itu Emang pisahkan? barangkali ada tujuan?" "Iya pak, emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain/tempat ibadah dan mana yang menjadi hak cita-cita penyempurnaan iman"


"Maksudnya...?", saya melanjutkan bertanya. "Iya pak, kan agama dan tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3 dengan pembagian sebagai berikut :
  1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari Emang dan keluarga.
  2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah qurban. an alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.
  3. Uang yang masuk ke kencleng, karena Emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentunya butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa disetiap penghasilan harianhasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. dan insya allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.
Hatiku sangat....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memeiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang baksotersebut, belum tentu memiliki pfikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung dibalik tidak mampu atau belum ada rejeki.


Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan sebagai berikut: " Iya, memang bagus... tapikan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya..." 
Ia menjawab, " itulah sebabnya Pak, Emang justru malu kalau bicara soal mampuatau tidak mampu ini. karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.


Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikan sendiri. Kalai kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalo kita mendefinisikan diri sendiri "mampu" maka insya allahdengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberikan kemampuan kepada kita"


" Masya Allah....sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso"

( Artikel kiriman Julian Petra via Fb )
Back to Top